Hari-Hari Seorang Santri

Hari-Hari Seorang Santri

kegiatan Santri Pondok Pesantren Terpadu Birrul Waalidain

 

Penulis : Ustadzah Mira Lovika, A. Md 

Bismillahirrahmnairrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Apa yang terpikir dan terbayang di benak kita ketika mendengar kata santri? Sebagian besar dari kita akan menjawab bahwa santri adalah sosok yang belajar di pesantren dengan kegiatan yang padat dan sarat dengan pelajaran keagamaan. Sederet bayangan akan rutinitas seorang santri akan muncul dalam benak kita, ibarat potongan-potongan adegan dalam sebuah film atau sinetron. Namun, tahukah kita bahwa hari-hari seorang santri tidak hanya sekedar menjalani rutinitas? Tidak hanya sekedar keinginan untuk menimba ilmu agama lebih banyak?

Bukanlah sesuatu yang mudah ketika orang tua memutuskan bahwa anaknya akan melanjutkan pendidikan di sebuah pesantren. Pergolakan emosi tentu ada, membayangkan rasanya tinggal berjauhan dengan anak, membayangkan bagaimana mereka nanti bersosialisasi, bagaimana mereka membagi waktu antara belajar dengan istirahat. Berat dan sulit bukan?

Tetapi, dibandingkan dengan semua kesulitan dan rasa berat hati yang teramat dalam, keputusan untuk melanjutkan pendidikan anak di pesantren adalah awal dari sebuah “derita” yang nantinya berbuah manis. Buah yang tidak hanya bisa kita petik dan rasakan di dunia, tapi juga kita rasakan sampai di akhirat.

Rasa lelah dalam menjalani aktivitas yang padat, menahan rasa kantuk yang mendera saat harus bangun lebih awal dan tidur lebih akhir, menahan rindu saat harus berjauhan dengan keluarga, dan bersabar dengan segala keunikan teman-teman. Mungkin itu hanya sepenggal kisah yang dijalani oleh seorang santri. Namun, dibalik itu semua terselip satu catatan penting bahwa hari-hari seorang santri adalah pembekalan untuk diri mereka dalam menjalani tantangan kehidupan di masa depan. Hari-hari seorang santri merupakan pembelajaran tentang arti sesungguhnya kehidupan. Bahwa hidup itu membutuhkan perjuangan untuk meraih keberhasilan.

Nah, ayah dan bunda, marilah sama-sama kita ubah mindset tentang hari-hari seorang santri. Janganlah kita membayangkan segala kesulitan mereka. Bayangkanlah senyum dan keceriaan mereka dalam menjalani hari-harinya sebagai seorang santri, meskipun tidaklah dipungkiri ada peluh dan air mata dibaliknya. Tanamkan dalam pikiran kita, menjadi seorang santri membuat mereka menjadi lebih kuat baik secara fisik, mental dan psikologis dalam menghadapi semua tantangan kehidupan. Insya Allah, dengan begitu kita bisa lebih ikhlas ketika melepaskan anak-anak melanjutkan pendidikannya sebagai seorang santri.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bogor, 03 Desember 2020

 

 

Dipost Oleh Administrator

-

Post Terkait

1 Komentar

  1. Maasyaa Allah ya.. Sangat menarik sekali untuk para pembaca.. Dan memberikan semangat juga bagi anak santri yang sedang mondok. Baarokallah.. Semoga selalu diberikan kelancaran oleh Allah swt. Aamiin

Tinggalkan Komentar